Nilai (value) merupakan persepsi
seseorang; adalah harga yang diberikan oleh seseorang terhadap sesuatu pada
suatu tempat dan waktu tertentu. Kegunaan, kepuasaan dan kesenangan merupakan
istilah-istilah lain yang diterima dan berkonotasi nilai atau harga. Ukuran
harga ditentukan oleh waktu, barang, atau uang yang akan dikorbankan seseorang
untuk memiliki atau menggunakan barang atau jasa yang diinginkannya. Penilaian
(valuasi) adalah kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan konsep dan
metodologi untuk menduga nilai barang dan jasa (Johnson, 1987).
Pentingnya pengetahuan terhadap nilai
(value) sesuatu agar mendapatkan total nilai dari item nilai-nilai aktiva yang
berbeda-beda agar dapat dijumlahkan yang diartikan total nilai tersebut sebagai
informasi yang baik dan berguna dibutuhkan sebagai kepentingan dalam
pengambilan keputusan. pada umumnya nilai suatu barang dan jasa dilihat dalam
nilai pasar. Nilai pasar yang dimaksud dalah jika semakin langka atau semakin
dibutuhkan barang atau jasa maka semakin tinggi nilainya.
Sesungguhnya penilaian barang atau jasa pada umumnya dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu berdasarkan
pendekatan barang/jasa yang diperdagangkan pasar (traded in the market) dan
pendekatan barang/jasa yang tidak dapat diperdagangkan pasar (non traded in
the market) yang dapat dijelaskan dalam wujud yang dihasilkan hutan sebagai
berikut :
1.
Traded in the market
merupakan suatu nilai yang diperdagangkan dan laku dipasar. Nilai hasil barang
hutan yang laku berupa kayu, non kayu yakni Rotan, madu, buah-buahan dan
lain-lain. Sementara untuk jasa lingkungan dilihat dari kawasan hutan wisata
untuk masuk kedalamnya dengan membayar karcis. Penilaian ini tidak pasti atau
nilainya ditentukan sendiri oleh pelaku atau yang mau membayar. dalam penentuan
nilai berdasarkan kebutuhan pasar yakni setiap orang berbeda atas kesediaan
membayar suatu produk atau jasa, hal ini disebut Willingness To Pay.
2.
Non traded in the market
merupakan barang atau jasa yang tidak laku dijual dipasar atau terkadang
nilainya memiliki nilai nol (zero value). Dalam hal ini barang dan jasa yang
tidak laku pada dasarnya dibutuhkan oleh manusia tetapi untuk memanfaatkannya
tidak perlu membayar. Kelompok ini berupa barang dan jasa lingkungan yang
dihasilkan oleh hutan, seperti oksigen (O2), dan fungsi hutan
sebagai penyangga/pelindung untuk menahan banjir, erosi dan dampak bencana
lainnya. Namun dalam konsep ekonomi tidak semua barang dan jasa yang masuk non
traded in the market memiliki “nilai nol”, hal ini dapat mempunyai nilai
ketika barang dan jasa tersebut dproksi berdasarkan perhitungan dampak jika
barang dan jasa tersebut hilang atau rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar