April 20, 2013

Nilai Barang dan Jasa Hutan part I

Nilai (value) merupakan persepsi seseorang; adalah harga yang diberikan oleh seseorang terhadap sesuatu pada suatu tempat dan waktu tertentu. Kegunaan, kepuasaan dan kesenangan merupakan istilah-istilah lain yang diterima dan berkonotasi nilai atau harga. Ukuran harga ditentukan oleh waktu, barang, atau uang yang akan dikorbankan seseorang untuk memiliki atau menggunakan barang atau jasa yang diinginkannya. Penilaian (valuasi) adalah kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan konsep dan metodologi untuk menduga nilai barang dan jasa (Johnson, 1987).
Pentingnya pengetahuan terhadap nilai (value) sesuatu agar mendapatkan total nilai dari item nilai-nilai aktiva yang berbeda-beda agar dapat dijumlahkan yang diartikan total nilai tersebut sebagai informasi yang baik dan berguna dibutuhkan sebagai kepentingan dalam pengambilan keputusan. pada umumnya nilai suatu barang dan jasa dilihat dalam nilai pasar. Nilai pasar yang dimaksud dalah jika semakin langka atau semakin dibutuhkan barang atau jasa maka semakin tinggi nilainya.
Sesungguhnya penilaian barang atau jasa pada  umumnya dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu berdasarkan pendekatan barang/jasa yang diperdagangkan pasar (traded in the market) dan pendekatan barang/jasa yang tidak dapat diperdagangkan pasar (non traded in the market) yang dapat dijelaskan dalam wujud yang dihasilkan hutan sebagai berikut :
1.      Traded in the market merupakan suatu nilai yang diperdagangkan dan laku dipasar. Nilai hasil barang hutan yang laku berupa kayu, non kayu yakni Rotan, madu, buah-buahan dan lain-lain. Sementara untuk jasa lingkungan dilihat dari kawasan hutan wisata untuk masuk kedalamnya dengan membayar karcis. Penilaian ini tidak pasti atau nilainya ditentukan sendiri oleh pelaku atau yang mau membayar. dalam penentuan nilai berdasarkan kebutuhan pasar yakni setiap orang berbeda atas kesediaan membayar suatu produk atau jasa, hal ini disebut Willingness To Pay.
2.      Non traded in the market merupakan barang atau jasa yang tidak laku dijual dipasar atau terkadang nilainya memiliki nilai nol (zero value). Dalam hal ini barang dan jasa yang tidak laku pada dasarnya dibutuhkan oleh manusia tetapi untuk memanfaatkannya tidak perlu membayar. Kelompok ini berupa barang dan jasa lingkungan yang dihasilkan oleh hutan, seperti oksigen (O2), dan fungsi hutan sebagai penyangga/pelindung untuk menahan banjir, erosi dan dampak bencana lainnya. Namun dalam konsep ekonomi tidak semua barang dan jasa yang masuk non traded in the market memiliki “nilai nol”, hal ini dapat mempunyai nilai ketika barang dan jasa tersebut dproksi berdasarkan perhitungan dampak jika barang dan jasa tersebut hilang atau rusak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar