Dalam penelitian terkadang
peneliti menyatakan Teori dalm konstruksi (membangun) pengetahuan, sikap atau
keterampilan berdasarkan pengalaman, pengetahuan yang telah ada sebelumnya,
serta keserasian dalam lingkungannya. Jadi bersifat subyektif. Namun kalau apa
yang dibangunnya itu dapat diterima oleh lingkungannya, maka terjadilah gejala
yang dikenal dengan inter-subyektivitas.
Teori
merupakan kumpulan konsep/konstruk, batasan,dan proposisi yang
menyajikan suatu pandangan
sistematis tentang suatu fenomena/gejala, dengan merinci hubungan-hubungan antarvariabel, dengan
tujuan menjelaskan
dan memprediksi fenomena/gejala tersebut. Sehingga
penggunaan teori sesungguhnya sudah dilakukan pada awal riset sebagai analisis
dasar teoritik dari subjek. Sehingga dalam
beberapa pedoman penulisan karya ilmiah, teori dikaji dalam menjelaskan
variabel yang diteliti, misalnya:
kajian teori, tinjauan pustaka, studi literatur, dan sebagainya.
Dalam pengembangan
teori dalam penelitian antara TEORI dan
DATA memerlukan analisis kritis dan kreatifitas. Bagaimana peneliti berfikir. Dialog
berulang-ulang yang dilakukan peneliti antara
teori dan data akan memerlukan analisis kritikal dan kreatif. Definisi dan
penilaian merupakar interaksi yang konstan. Kita mendefenisikan ide-ide kita sebagai suatu teori, mengembangkan ide-ide
baru dari teori itu, menggunakan
ide-ide tersebut untuk pengukuran, dan mendefinisikan kembali teori-teori
itu di dalam suatu sintesis baru. Namun demikian interaksi antara definisi dan
penilaian harus didorong, dipercepat dan dibahas oleh analisis kritikal. Analisis kritikal merupakan proses
landasan yang harus kita lakukan secara terus-menerus untuk membuat
definisi-definisi tepat dan tidak rancu, dan penilaian tidan bias.
Banyak diantara konsep-konsep yang bernilai memerlukan banyak pengukuran
untuk mendefinisikannya atau tidak dapat diukur secara langsung tetapi
dijelaskan menggunakan teori. Oleh karena itu perlu difahami metode-metode
untuk menganalisis konsep-konsep yakni bagaimana suatu sintesis baru dibuat
setalah melakukan penelitian, dan bagaimana sintesis dapat dinilai.
Gambar 1. Siklus Penelitian
Pemahaman
dimulai dari diskripsi tahap-tahap proses penelitian yang dapat diikuti. terutama pada tahap perencanaan ketika
aktivitas adalah bagaimana menganalisis permasalahan dan bagaimana memecahkannya. Proses perencanaan penelitian
meliputi 5 proses yaitu: (1) mendefinisikan pertanyaan penelitian, (2)
menggunakan kreativitas untuk membentuk ide-ide baru, (3) menyakinkan bahwa
penelitian yang dirancang mempunyai niiai penting dibanding
pengetahuan yang sebelumnya sudah ada, (4) meyakinkan bahwa
rencana penelitian dapat dilakukan dan dan dapat diselesaikan, (5) menentukan
bagaimana kesimpulan akan dirumuskan.